1. Pendidikan yang paling dasar sudah diberi pelajaran matematika misalnya anak TK.
Hasil salah pembelajaran matematika tingkat TKMatematika di TK sebaiknya tidak pada berhitungnya tetapi dikenalkan pada yang kongret misal tentang balok, bola, bidang, segitiga. Jangan sekali-kali dikenalkan penjumlahan maupun pengurangan. Tetapi ? pada kenyataannya anak TK sudah dikasih penjumlahan dan pengurangan. Hal ini disebabkan agar sekolah mengjadi hebat dan “keren”. Padahal pembelajaran tersebut dapat merusak minat belajar anak dan anak TK enggan sekolah karena sulit serta tidak mudeng di sekolah.
2. Pembelajaran di SD mulai di ajak untuk melihat bentuk matematika yang sederhana serta di ajak untuk berfikir dan merasakan.a. anak malas sekolahb. anak tidak mau mengerjakan PRc. anak menjadi bosan/takut jika ketemu angka(hasil survey anak TK yang sedang belajar di sekolah (anak sendiri))
Jangan di jejal pada perhitungan saja yang … paling-paling tidak manfaat untuk sekarang. Pembelajaran harus sesering mungkin dihubungkan dengan realita kehidupan serta dijelaskan manfaatnya di masa depan.
3. Pembelajaran di SMP mulai di ajak untuk melakukan penyelesaian masalah ringan yang ada di sekitar kita.
Jangan membebankan terlalu berat, hal ini dapat berdampak tidak suka sama matematika dan dapat menjauh dengan matematika.
Peran orang tua menghadapi anak yang kesulitan belajar matematika :
1. Jika anak masih TK lakukan bimbingan rutin oleh orang tua
2. Jika anak di SD, orang tua mulai melihat perkembangan
berfikir anak. Kesulitan belajar anak harus di bantu oleh orang tua.
Jika orang tua tidak dapat menjadi guru di rumah maka harus minta
bantuan guru pembimbing/private.
3. Jangan sekali-kali orang tua mengatakan sulit
walaupun orang tua tidak dapat mengerjakannya. Bila perlu orang tua
minta petunjuk penelesaiannya dengan guru dari anaknya.
4. Carilah buku penunjang belajar untuk anak.



1 komentar
Terima kasih atas info yang berharga tersebut bro.. Salam kenal
Silahkan Beri Komentar Saudara...